Pilih Gunakan Mobnas Innova, Selalu Terjun ke Masyarakat

Pilih Gunakan Mobnas Innova, Selalu Terjun ke Masyarakat

\"helmi-hasan\"H. Helmi Hasan SE, calon walikota terpilih sedang menunggu proses pelantikan. Harapan masyarakat Kota Bengkulu, saat ini tertumpu pada adik Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Dalam usianya yang masih muda, 33  tahun, Helmi akan menjadi walikota termuda se Indonesia. Sebab itu ia memiliki  tekad Helmi ingin membuat sejarah, dengan membangun Kota Bengkulu lebih baik. \"Perubahan,\" itulah jargon yang diusung oleh H Helmi Hasan SE, saat pemilihan walikota (Pilwakot) lalu. Perubahan yang dimaksud, tentu perubahan lebih baik, seperti yang diinginkan oleh masyarakat.  Berikut petikan wawancara dengan Helmi Hasan di kediamannya. YIUD DWI MURSITO Kota Bengkulu   Anda menolak menggunakan Toyota Fortuner, tapi memilih menggunakan Innova? Banyak pesan dan masukan dari masyarakat agar saya tidak berubah bila menjadi walikota. Selama ini saya menggunakan Innova, jadi saya tetap akan menggunakan Innova. Tentu, anggarannya akan lebih irit, dan tidak boros, karena APBD sesungguhnya itu milik rakyat. Apakah Anda tidak malu dengan kepala daerah lain, yang harga mobil dinasnya harganya hingga miliaran rupiah, bahkan ada yang anti peluru? Saya justru malu menggunakan mobil dinas mewah. Cukup Innova saja, sehingga tidak melukai hati masyarakat. Lagian, Kota Bengkulu ini sangat kecil, mudah dijangkau dengan mobil Innova. Kalau, soal anti peluru, siapa sih yang mau nembak. Kota Bengkulu kan aman. Apakah anda akan menempati rumah dinas? Iya, saya akan tinggal di rumah dinas atau Balai Kota, seperti walikota dan wakil walikota  sebelumnya. Tapi, khusus hari Minggu, dan hari libur, saya akan tinggal di rumah pribadi saya di Hibrida. Ini, agar hubungan jarak dan silaturahmi, terutama dengan tetangga-tetangganya dan keluarganya dapat terjaga. Selain itu, acara-acara keluarga agar tetap dilaksanakan di rumah pribadi. Apa yang akan anda lakukan 100 hari setelah dilantik? Seperti yang sudah saya sampaikan ke masyarakat. Program 100 hari saya adalah membersihkan Kota Bengkulu dan menghidupkan lampu-lampu jalan. Kota Bengkulu sebagai ibu kota provinsi, harus bersih dan terang. Apakah anda akan merombak struktur organisasi Pemerintah Kota (Pemkot)? Saya akan melihat hasil warisan (penataan pejabat) dari caretaker walikota dulu, dengan melihat kinerja pejabat selama 100 hari kedepan. Kemudian, pejabat-pejabat Pemkot, nanti akan saya minta membuat pakta integritas, yang intinya menyatakan sanggup bekerja dengan baik, bekerja dengan target. Pejabat yang berprestasi tentu akan mendapatkan reward (penghargaan), tetapi yang tidak berprestasi akan mendapatkan sanksi. Bagaimana dengan pejabat-pejabat yang selama ini mendukung Ahmad Kanedi-Dani? Bagi saya, Pilwakot sudah selesai. Tidak ada lagi, orang Kanedi atau pun orang Helmi. Semua bersatu, mengabdi untuk masyarakat Kota Bengkulu. Saya akan merangkul semua, untuk bersama-sama membangun Kota Bengkulu. Apakah rival anda selama Pilwakot, yaitu Dani Hamdani, apakah akan mendapatkan posisi jabatan? Kang Dani (Dani Hamdani) adalah  sosok yang sangat mengerti betul soal pendidikan, jadi sangat kita butuhkan untuk membangun pendidikan di Kota Bengkulu, dan juga tentang pembangunan infrastruktur lainnya. Bagimana hubungan anda dengan mantan Walikota H Ahmad Kanedi? Bang Ken, sebenarnya adalah bukan asing bagi kita. Beliau adalah pendiri PAN, dan saya kader PAN. Kita sudah lama bersama-sama di PAN, dan beliau akan aktif membesarkan PAN, apalagi menuju pemilu 2014. Dan saya juga akan tetap menelpon beliau, untuk meminta saran dan masukan. Bagaimana cara anda memimpin Kota Bengkulu? Saya akan banyak turun ke masyarakat setiap harinya. Untuk mencari keluhan-keluhan dan masukan-masukan masyarakat. Seperti selama ini, hasil saya bertemu dengan masyarakat, banyak yang mengeluhkan soal perizinan. Ada yang bilang, hingga berbulan-bulan. Nanti, kita akan persingkat waktunya, misalnya hanya seminggu. Selain itu, dalam membangun Kota Bengkulu, saya akan lebih banyak melibatkan masyarakat dan menghidupkan lagi semangat gotong royong. Kemudian, barusan tadi (kemarin) saya didatangi ibu-ibu, pemandi jenazah yang mengeluhkan hanya digaji Rp 50.000. Kedepan tentunya akan kita naikan. Begitu juga, dengan gaji imam, Ketua RT,honornya akan kita tingkatkan. Pembayaran honor akan dilakukan di rumah masing-masing, bukan mengantre di kantor pos atau di Kantor Walikota. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: